China adalah negara
yang berbatasan dengan Laut China Timur, Pantai Korea dan Laut China Selatan. Bertetangga dengan negara-negara yang meliputi
Afghanistan, Bhutan, Burma, Hong Kong, India, Kazakhtan, Korea Utara,
Kyrgyztan, Laos, Makau, Mongolia, Nepal, Pakistan, Rusia, Tajikistan, dan
Vietnam. Republik Rakyat China juga
mengklaim Taiwan – yang dikendalikan oleh Republik China, suatu entitas politik
terpisah – disaat propinsi ke 23-nya, suatu klaim yang kontroversial status
politik kompleks Taiwan. China memiliki wilayah yang bermacam-macam berupa
pegunungan, gurun di Barat dan dataran di Timur. Sungai-sungai utama mengalir
dari Barat ke Timur meliputi sungai Yangtze dan Huang He. China dibagi menjadi 23 propinsi, 5 daerah
otonomi dan 4 otoritas administratif sentral serta area administratif khusus. China
adalah negara terbesar ke-2 di dunia dalam area daratan.
Ibukota : Beijing
Area : terbesar ke-4
dengan wilayah yang membentang lebih dari 9,6 juta km persegi. China memiliki
panjang batas daratan 22.000 km dan batas lautan 18.000 m. China memiliki lebih
6.500 pulau.
Air 0,28%. Populasi :
inilah negara yang paling dikenal dengan populasi lebih dari 1,35 Milyar.
Agama : di bawah
sistem komunis, agama secara resmi dikerdilkan di China. Penindasan aktual beragam
agama yang satu ke agama yang lain, dari tahun ke tahun. Ajaran Buddha dipraktekkan 10,85% sampai 18%
bangsa China. Kristen dipraktekkan oleh 3,2% sampai 5% populasi., sedangkan
Islam hanya 2% populasi.
Mata Uang : Renminbi
adalah mata uang resmi Republik Rakyat China. Yuan adalah unit dasar mata uang
renminbi.
Kebangsaan : China
Bahasa Resmi : Mandarin,
bahasa dengan gaya suara keluarga Sino-Tibetan.
Namun, di kalangan
bangsa China, hanya sekitar 53% populasi yang dapat berkomunikasi dengan bahasa
Mandarin standar. Bahasa Inggris dituturkan juga oleh sebagian bangsa China, terutama
kaum muda, banyak yang menguasai dengan baik bahasa Inggris.
Konstitusi : Setelah
pendirian Republik Rakyat China, empat konstitusi secara berturut-turut
diformulasikan pada 1954, 1975, 1978, dan 1982.
Konstitusi pertama
diadopsi oleh sesi pertama Kongres Rakyat Nasional Pertama, Ketua Cabang
Legislatif, pada 20 September 1954. Konstitusi saat ini, diumumkan pada 1982
dan diamandemen beberapa kali setelahnya, pada 1988, 1993, dan 1999.
Sejarah China :
sejarah China merekam jejak kembali ke alam legenda, 5.000 tahun yang lalu.
Sejarah ini tidak mungkin tersajikan bahkan sekedar peristiwa utama budaya kuno
ini dalam ruang tulisan singkat ini, namun ada beberapa poin penting perlu
disoroti :
Dinasti non-mistik pertama menguasai China adalah Xia (2.200 –
1.700 SM), didirikan oleh Raja Yu, Dinasti Shang (1.600-1.046 SM), lalu Dinasti
Zhou (1.122-256 SM). Pada 1.271 penguasa Mongol Kubilai Khan (cucu Jengis Khan)
didirikan Dinasti Yuan (1.271-1368), Dinasti Ming (1.368-1.644 SM), menciptakan seni besar dan mengeksplorasi
sejauh Afrika. Dinasti China terakhir, Qing, berkuasa dari 1.644 sampai 1.911,
ketika Emperor terakhir telah jatuh.
Perebutan kekuasan
antara tokoh-tokoh dunia seperti Sun-Yat Sen yang terlibat Perang Sipil China. Walaupun perang terhenti selama satu dekade karena
adanya invasi Jepang dan Perang Dunia II, yang membuat Jepang sebagai ancaman. Mao
Zedong dan Pasukan Pembebasan Rakyat Komunis, dan China menjadi Republik Rakyat
China pada 1949. Chiang Kai Shek, pemimpin Nasionalis yang kehilangan pasukan, terbang
ke Taiwan.
Perang Dunia I : untuk
satu periode, China tidak tertarik dalam urusan luar negeri. Mereka sibuk dengan urusannya sendiri,
terutama dalam hal perdagangan hingga akhir 1.800 M, sehingga mungkin mereka
tidak tertarik sama sekali ..... China benar-benar tidak memiliki alasan untuk
terlibat. Mereka cukup jauh dari bertindak, segalanya perlu untuk mendukung
dirinya sendiri ....
Bangsa China harus
mernyerang Aliansi, bagi beberapa tuntutan balas dendam terhadap Inggris, yang
memperlakukan mereka dengan buruk di masa lalu. Contoh Perang Candu (Opium) ketika
Inggris memaksa China untuk membuka perdagangan. Perang Dunia II : memainkan
bagian yang menyeret Amerika terjerumus ke dalam konflik dengan Jepang. Itulah
perampokan Jepang terhadap China dan ekspansinya secara umum yang menyebabkan Amerika mengembargo
Jepang. Embargo ini yang pada gilirannya memicu Jepang mengebom Pearl Harbour.
China tidak bertempur
aktif selama Perang Dunia II selain dari Mao Zhedong dan Chiang Kai-Sheks
mengkombinasikan perang gerilya, melawan Jepang di China. China berada dalam
medan perang melawan Jepang pada Perang Dunia II. AS mengirimi China peralatan perang melalui
udara dari India. Pilot terbang mengarungi bagian Timur Himalaya atau Himalaya,
pesawat yang terbang melintasi rute tersebut disebut “Macan Terbang”.
Suatu upaya yang
dilakukan untuk membangun 2.000 km jalan dari India ke China melalui hutan
Rurm. Jalan ini disebut jalan Still Well merujuk Jenderal Still Well. Kini
China menghamparkan jalan itu dan menyebutnya “Jalur Sutera”.
China dimasa perang
dingin : China adalah negara pertama
yang terjerumus menjadi komunis setelah berakhirnya Perang Dunia II. Selama
beberapa tahun kebijakannya terikat dekat sekali kepada kebijakan Soviet selama berlangsungnya
konflik perang dingin antara Barat dan Timur. China menyuplai ratusan ribu tentara untuk
bertempur dalam perang Korea. China menjadi pemasok utama serta menyediakan
pasukan untuk Vietnam Utara (negara terbanyak yang berupaya membebaskan pasukan
NVA untuk melemahkan Selatan) semasa perang Vietnam.
Setelah kematian
Stalin pada 1953 di Uni Soviet dan Republik Rakyat China mulai ambil bagian.
Bangsa China merasa Rusia memanfaatkan mereka, dan mereka ingin mengejar
kepentingan mereka sendiri.
Menjelang akhir tahun
60-an terjadi kontak senjata terbuta di sepanjang perbatasan China-Soviet. Setelah Nixon “mengungkap” aliansi Komunis
lama yang telah terjalin selama ini. RRC dan AS menjadi rival, namun kini lebih
bersifat ekonomi daripada politik atau ideologi.
Pemerintahan : Semua
kekuasaan di dalam pemerintah Republik Rakyat China dibagi menjadi beberapa
badan : Cabang Legislatif, Kongres Rakyat Nasional, Cabang Eksekutif, Dewan
Negara, Cabang Peradilan, Pengadilan Tinggi Rakyat dan Prokurator Tinggi
Rakyat, Cabang Militer, Pasukan Pembebasan Rakyat via Komisi Sentral Militer.
Ketua : Presiden Xi
Jinping
Kepala : Legislatur
Premier Li Keqiang
Kongres Rakyat
Nasional Unikameral atau Quanguo Renmin Daibiao Dahui (2.987 kursi, anggota
dipilih oleh pemerintahan tingkat kota,
regional dan kongres Rakyat Provinsi dan Tentara Pembebasan Rakyat untuk
melayani 5 tahun masa jabatan Struktur Pemerintahan.
Partai yang berkuasa, Militer, Kepala Negara,
Organ Kekuasaan Negara, Organ Administratif Negara, Organ Sementara Negara,
Organ Penuntut Negara, Organ Konsultatif Politik, Partai Politik Organisasi
Sosial : terdapat 8 partai politik. Partai Utama. 8 partai Partai Komunis China
yang diregistrasi lainnya. Komite Revolusioner China Kuomintang. Liga
Demokratik China. Asosiasi Konstruksi Nasional Demoktratik. Asosiasi China
untuk Promosi Demokrasi. Partai Demokratik Buruh dan Tani China. Partai Zi Gong
Dang. Masyarakat Jiusan.
Liga Pemerintahan
Mandiri Demokratik Taiwan. Sebagian besarnya didirikan semasa Perang
anti-Jepang dan Perang Pembebasan Nasional.
Kementerian Urusan
Luar Negeri: Kementerian Urusan Luar Negeri Pemerintah RRC adalah Agensi
Eksekutif yang bertanggungjawab terhadap hubungan luar negeri dengan
negara-negara lain di dunia. Agensi dipimpin oleh seorang Menteri Luar Negeri.
Menteri saat ini adalah Wang Yi. Agensi memiliki kantor pusat di Beijing, satu
dari sekian kementerian di bawah Dewan Negara RRC. Agensi bertanggungjawab
dalam merumuskan kebijakan luar negeri, pengambilan keputusan, dokumen-dokumen
urusan luar negeri dan pernyataan-pernyataan resmi terkait RRC. Juga dalam
bernegosiasi dan menandatangani perjanjian dan kesepakatan hubungan bilateral
dan multilateral.
Agensi juga yang
mengirimkan perwakilan urusan luar negeri kepada negara lain. Agensi mewakili
kepentingan RRC dalam konferensi PBB, pertemuan antar pemerintahan, dan
aktivitas-aktivitas organisasi internasional.
MFA memberikan saran
pemerintah pusat dalam merumuskan strategi diplomatik, panduan dan kebijakan. Universitas
Urusan Luar Negeri China (CFAU) di Beijing, RRC adalah universitas kompetitif
bagi para diplomat. Universitas Urusan Luar Negeri China didirikan pada 1955,
diafiliasi dengan Kementerian Luar Negeri (Universitas tidaklah dipusingkan
dengan Universitas Hubungan Internasional.
Mata kuliah pada studi
yang ditawarkan mencakup bahasa asing (Inggris, Perancis dan Jepang), urusan
luar negeri, diplomasi, hubungan dan politik internasional, ekonomika dan hukum
Internasional. Setelah pendirian China baru, tujuan mendasar diplomasinya
meliputi : mengamankan kemerdekaan nasional, kedaulatan dan integritas wilayah,
menjaga perdamaian dunia, berjuang untuk lingkungan internasional yang
menguntungkan bagi negara-negara berkembang.
Pada saat itu
negara-negara sosialis yang dikepalai oleh Uni Soviet dan negara-negara
imperialis yang dipimpin oleh Amerika Serikat berkonfrontasi terus-menerus. AS
menolak untuk mengakui Pemerintahan RRC, bahkan lebih jauh menjatuhkan sangsi
penahanan politik, blokade ekonomi dan ancaman militer terhadap China. Dalam
menghadapi situasi seperti itu, China mendeklarasikan secara terbuka bahwa
China berdampingan dengan Kamp Sosialis, berjuang untuk meningkatkan aliansi
bersama Uni Soviet dan negara-negara sosialis lainnya, dan benar-benar
menentang kebijakan agresi dan perang AS. Program umum Konferensi Konsultatif
Politik Rakyat China, yang dijalankan sebagai Konstitusi interim di awal
Republik China, yang ditetapkan, “Prinsip Kebijakan Luar Negeri RRC adalah
melindungi kemerdekaan, kebebasan, integritas wilayah dan kedaulatan negara,
menjunjung tinggi perdamaian abadi dan kerjasama yang saling menguntungkan
antara bangsa-bangsa seluruh negara dan menentang kebijakan imperialis yang
mengobarkan peperangan dan agresi.
“Kebijakan
Pengembangan Ekonomi mengenai reformasi dan pembukaan akses terhadap politik
status quo dalam stabilitas politik hubungan internasional”, kebijakan
perdamaian luar negeri independen (2003), Independensi dalam Urusan Luar Negeri.
Independensi dalam urusuan luar negeri. Tidak ikut campur tangan dalam urusan dalam
negeri (negara lain)
Komentar